Program au pair merupakan suatu kesempatan unik bagi individu muda, biasanya antara usia 18 hingga 30 tahun (maksimum 26 tahun untuk au pair di Jerman), untuk tinggal di luar negeri dengan keluarga lokal setempat sebagai bagian dari proses pertukaran budaya, pembelajaran bahasa, dan mengenal lebih jauh tentang kehidupan di negara yang dituju. Kata “au pair” diambil dari Bahasa Perancis yang berarti “setara”. Hal ini menggambarkan hubungan antara au pair dan keluarga asuh (Gastfamilie) sebagai hubungan timbal balik yang menguntungkan kedua belah pihak, dimana host family akan mendapatkan bantuan dalam hal pengasuhan anak dan beberapa pekerjaan rumah tangga, dan au pair akan mendapatkan tempat tinggal, uang saku, dan kesempatan untuk belajar bahasa dan mengenal lebih jauh kehidupan sehari-hari di negara tersebut.
Di antara berbagai destinasi populer, Jerman muncul sebagai pilihan yang menarik bagi para calon au pair.
Beberapa alasan mengapa Jerman merupakan negara tujuan au pair yang direkomendasikan termasuk:
Jerman negara yang kaya akan sejarah dan budaya. Dari kastil Neuschwanstein di Bavaria, kastil Hohenzollern di Baden-Württemberg, sampai katedral Köln, Jerman memiliki puluhan ribu kastil dan bangunan bersejarah lainnya. Selain itu, berbagai festival seperti Oktoberfest di Munich dan Weihnachtsmarkt / Pasar Natal yang digelar di berbagai kota di Jerman setiap tahunnya akan memberikan pengalaman budaya yang menarik bagi para au pair di Jerman.
Keamanan dan kualitas hidup yang tinggi. Sistem transportasi umum yang efisien, layanan kesehatan yang baik, dan keamanan yang terjaga menjadikan Jerman sebagai destinasi yang memberikan lingkungan yang nyaman dan aman bagi para au pair yang datang dari luar negeri.
Tidak memerlukan banyak biaya bagi au pair. Program au pair di Jerman umumnya tidak memerlukan banyak biaya dibandingkan dengan pilihan untuk ke luar negeri lainnya, menjadikan program ini lebih terjangkau bagi semua kalangan.
Aturan program Au Pair di Jerman yang jelas dan memperhatikan kesejahteraan para au pair. Dari batasan durasi kerja 30 jam per minggu, hak cuti 4 minggu per tahun, uang saku € 280 per bulan, serta asuransi kesehatan yang ditanggung menjadikan Jerman sebagai negara yang memperhatikan kesejahteraan au pair.
Biaya pendidikan di Jerman yang gratis, membuat Jerman menjadi negara tujuan studi yang populer bagi para mahasiswa internasional. Hal ini sangat ideal bagi au pair yang berkeinginan untuk melanjutkan studinya di Jerman, baik untuk program Ausbildung maupun Universitas, dimana mereka bisa memanfaatkan waktu 6 bulan – 1 tahun selama masa au pair, untuk memperdalam kemampuan bahasa Jerman, sekaligus mempersiapkan pendaftaran ke program studi yang yang diinginkan.
Lokasi geografis Jerman yang terletak di tengah benua Eropa, dikombinasikan dengan infrastruktur transportasi yang maju, au pair akan dengan mudah mengunjungi negara-negara tetangga seperti Perancis, Belanda, Belgia, Austria, Swiss, Ceko, dan lainnya, bahkan hanya untuk sekedar berakhir minggu.
Program Au Pair di Jerman dirancang untuk individu muda, umumnya berusia antara 18 hingga 26 tahun, yang ingin mempelajari budaya dan bahasa Jerman langsung dari kehidupan sehari-hari bersama keluarga Jerman.
Durasi Program
Secara umum, durasi program Au pair di Jerman berkisar antara 6 bulan hingga 12 bulan tergantung kebutuhan dan perjanjian dengan keluarga asuh. Durasi maksimum yang diberikan oleh pemerintah Jerman untuk program Au Pair adalah 12 bulan dan tidak bisa diperpanjang.
Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas utama seorang au pair termasuk menjaga anak-anak keluarga asuh (Gastfamilie), membantu pekerjaan rumah yang bersifat ringan, dan berpartisipasi dalam kegiatan keluarga.
Beberapa contoh dari tugas-tugas ini termasuk:
Mengurus Anak (minimum / paling tidak 15 jam per minggu)
Mengantar-jemput anak ke sekolah atau kegiatan ekstrakurikuler.
Bermain bersama dan menemani anak setelah jam sekolah.
Memasak atau menyiapkan makanan untuk anak dan makan bersama mereka.
Menemani anak dan mempersiapkan kebutuhan mereka sebelum tidur.
Mengerjakan pekerjaan rumah tangga (maksimum 15 jam per minggu)
Merapikan kamar anak dan area bermain di rumah.
Mencuci dan menyetrika pakaian (mesin cuci umumnya tersedia).
Belanja kebutuhan rumah tangga di supermarket.
Membersihkan dan merapikan rumah, seperti dapur dan ruang tamu.
Total jam kerja dari seorang au pair adalah 30 jam per minggu, dengan hak cuti selama 4 minggu dalam 1 tahun. Untuk hari kerja ditentukan kondisi keluarga asuh masing-masing, misal apabila bekerja selama 8 jam per hari, maka hari wajib kerja hanya 4 hari dalam seminggu.
Hak dan Fasilitas
Selain mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya, seorang au pair juga memiliki hak dan fasilitas yang didapatkan dari keluarga asuh (Gastfamilie).
Hak dan fasilitas yang didapat meliputi:
Tempat tinggal dan makan gratis di rumah keluarga asuh. Untuk tempat tinggal umumnya berupa ruangan / kamar tersendiri.
Uang saku (Taschengeld) sebesar €280 / bulan.
Uang kursus bahasa (Kursgeld) €70 / bulan, beserta uang transport ke tempat kursus bahasa.
Asuransi kesehatan.
Durasi kerja maksimal 30 jam per minggu, dengan hak cuti selama 4 minggu dalam setahun.
Hak cuti sebesar 4 minggu dalam setahun (untuk Au Pair yang tidak bekerja genap full 1 tahun, maka jumlah cuti yang didapat sebesar 2 hari kerja tiap bulannya).
Syarat dan Kualifikasi
Terdapat beberapa syarat dan kualifikasi yang harus dipenuhi untuk mendaftar program Au Pair. Salah satu syarat utama adalah mengenai kemampuan bahasa, dimana calon au pair harus memiliki kemampuan dasar berbahasa Jerman, biasanya setara dengan level A1. Meskipun demikian, disarankan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Jerman sampai level A2 / B1, karena beberapa keluarga mencari au pair dengan level bahasa yang lebih tinggi.
Berikut syarat dan kualifikasi utama yang dibutuhkan untuk mengikuti program Au Pair di Jerman:
Usia 18-26 tahun saat mengajukan visa di kedutaan.
Sertifikat Bahasa Jerman level A1 (beberapa keluarga mencari level A2 – B1).
Lulusan minimal SMA sederajat, termasuk ijazah Paket C.
Belum memiliki anak.
Belum pernah menjadi au pair sebelumnya di Jerman.
Suka dan ramah kepada anak-anak.
Memiliki ketertarikan dan motivasi untuk belajar budaya dan Bahasa Jerman.
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan keluarga asuh (Gastfamilie).
Penting diperhatikan bahwa au pair tidak boleh melakukan pekerjaan di tempat lain di luar lingkup program Au Pair (misal kerja paruh waktu).
Dalam proses mencari keluarga asuh (Gastfamilie), calon peserta au pair memiliki dua pilihan: mengambil jalur mandiri atau menggunakan jasa agensi penyaluran. Masing-masing opsi memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Mengambil jalur mandiri secara umum sangat mungkin untuk dilakukan dan akan lebih menghemat biaya dibandingkan dengan menggunakan jasa agensi. Namun dibutuhkan ketekunan dan kemandirian dari calon au pair untuk melakukan riset yang lebih mendalam, termasuk mengenai langkah-langkah serta dokumen yang dibutuhkan untuk pengurusan visa, dan juga tentang proses pencarian keluarga asuh (Gastfamilie) secara mandiri.
Di sisi lain, terdapat opsi untuk menggunakan jasa agensi di Indonesia yang membutuhkan biaya lebih besar. Kelebihan dari opsi ini adalah proses yang lebih terstruktur dan all-in-one service, sehingga akan lebih mudah bagi calon au pair, karena akan mendapatkan penjelasan dan arahan dari agensi.
Sebagai contoh terdapat beberapa agensi au pair di Indonesia yang menawarkan harga dengan range sekitar Rp20-30 juta, dengan servis yang mencakup:
Tempat tinggal selama mengikuti pelatihan di Jakarta
Kursus bahasa Jerman intensif
Ujian bahasa jerman di Goethe Institut
Pencarian keluarga asuh / Gastfamilie, beserta persiapan wawancara
Pengajuan visa di kedutaan Jerman
Persiapan keberangkatan ke Jerman
Layanan pindah keluarga asuh / Gastfamilie, apabila terjadi ketidakcocokan dengan pihak keluarga
Langkah-langkah Umum untuk mendaftar Program Au Pair:
Kursus bahasa Jerman intensif
Durasi kursus antara 1-3 bulan dengan target minimal mencapai level A1 / A2. Beberapa keluarga asuh (Gastfamilie) juga mengharuskan kemampuan berbahasa Inggris.
Ujian bahasa Jerman
Minimum level A1 untuk proses pengajuan visa, dan bisa dilakukan di institusi seperti Goethe-Institut di Indonesia.
Penyusunan profil diri untuk pencarian keluarga asuh / Gastfamilie
Mempersiapkan profil, data diri, surat motivasi, foto bersama anak-anak, dan CV yang informatif dan menarik.
Pencarian keluarga asuh
Bisa dilakukan melalui jalur agensi atau mandiri. Untuk jalur mandiri dapat melalui situs web au pair seperti www.aupairworld.com dan www.aupair.com. Kecepatan dan kemudahan untuk mendapatkan keluarga asuh sangat tergantung pada kualitas profil dan foto yang diunggah. Idealnya, profil harus lengkap dan menarik, dan foto-foto harus menunjukkan interaksi positif dengan anak-anak, disarankan untuk menampilkan senyuman yang menunjukkan gigi.
Wawancara dengan calon keluarga asuh
Setelah terdapat ketertarikan antara calon au pair dan keluarga asuh, maka akan dilakukan proses wawancara untuk saling mengenal lebih jauh satu sama lain. Calon au pair wajib untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti wawancara dengan baik, karena melalui proses ini yang akan menentukan apakah keluarga asuh akan tertarik dengan calon au pair tersebut.
Beberapa langkah persiapan termasuk:
Kemampuan bahasa yang cukup untuk berinteraksi (baik bahasa Inggris ataupun bahasa Jerman).
Mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang mungkin ditanyakan, termasuk perkenalan diri, motivasi diri, keunggulan diri dibandingkan calon au pair lain, pengalaman dengan anak kecil sebelumnya, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Bersikap positif dan murah senyum selama proses wawancara.
Konfirmasi positif dari calon keluarga asuh
Ketika telah terjadi persetujuan antara calon keluarga asuh dan calon au pair, maka calon keluarga asuh akan mempersiapkan kontrak dan juga lembar pernyataan untuk pengajuan visa.
Mempersiapan berkas untuk pengajuan visa
Mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan, termasuk proses legalisir dan penerjemahan melalui penerjemah tersumpah.
Dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk pengajuan visa termasuk:
Mengisi formulir Permohonan di link berikut: https://videx.diplo.de/videx/visum-erfassung/videx-langfristiger-aufenthalt
beserta berkas Belehrungen: https://jakarta.diplo.de/blob/1807778/6ca7f1bf2c528816f5533155e46c133e/belehrungen---reiseverlauf-data.pdf
dan formulir kesediaan dikontak melalui e-mail:
Pasfoto Biometris Terbaru, sesuai ketentuan yang bisa dicek di:
https://jakarta.diplo.de/blob/1807774/a38f9a5a6b8baaa22100b2bd3946d100/fotomustertafel-data.pdf
Paspor, dengan 3 halaman yang masih kosong kosong dan minimal masa berlaku selama 15 bulan ke depan.
Fotokopi halaman informasi pribadi dalam Paspor (bagian yang berisi nama, no paspor, tempat & tanggal lahir, serta masa berlaku paspor).
Surat Motivasi dalam bahasa Jerman atau Inggris, yang berisi informasi mengenai rencana tinggal Au-Pair, termasuk:
Penjabaran mengenai harapan dan keuntungan yang didapat dari program Au Pair di Jerman
Rencana setelah menyelesaikan kegiatan Au Pair di Jerman, apakah akan kembali ke Indonesia?
Background dan situasi saat ini, apakah seorang mahasiswa? Jika ya, apakah akan melanjutkan studi setelah masa Au Pair? Apakah memiliki ijazah dan kualifikasi lain?
Dan informasi-informasi lain yang dirasa relevan untuk dijelaskan dalam surat motivasi ini. Jangan membahas hal dimana seorang au pair tidak diperbolehkan untuk melakukan, misalnya keinginan bekerja paruh waktu.
Curriculum Vitae (CV), berisi data diri, background pendidikan dan pekerjaan (kalau ada).
Pernyataan Au Pair, bisa menggunakan template dari Bundesagentur für Arbeit:
https://www.arbeitsagentur.de/datei/erklaerung-au-pair-info_ba036235.pdf
Bukti Pendaftaran Kependudukan (Meldebestätigung) dari keluarga pengundang, dimana harus tertera bahwa di rumah dari keluarga pengundang terdapat satu atau beberapa anak di bawah umur. Bukti pendaftaran kependudukan ini maksimal 3 bulan lamanya.
Fotokopi Paspor atau kartu kependudukan dari keluarga asuh.
Lembaran Pernyataan Au Pair yang diisi oleh keluarga pengundang, bisa menggunakan template dari Bundesagentur für Arbeit:
https://www.arbeitsagentur.de/datei/aupair-fragebogen_ba036245.pdf
Kontrak Au Pair: dalam bahasa Jerman atau Inggris, bisa menggunakan template dari Bundesagentur für Arbeit: https://www.arbeitsagentur.de/datei/aupair-vertrag_ba030510.pdf
Sertifikat Bahasa minimal level A1, dapat didapatkan dari Goethe-Institut.
Bukti Kualifikasi: seperti diploma, ijazah, bukti pengalaman kerja beserta terjemahannya dalam bahasa Jerman atau Inggris. Untuk ijazah dari Indonesia, diperlukan juga proses legalisasi resmi atau Apostille lewat website Kemenkumham: https://apostille.ahu.go.id/
Bukti Perlindungan Asuransi Kesehatan: “Incoming-Krankenversicherung” harus dilampirkan selama proses pengajuan visa.
Membuat janji temu untuk pengajuan visa di website Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Link: https://jakarta.diplo.de/id-id/service/rk-terminbuchung/1687542 Permohonan visa studi hanya bisa dilakukan di Kedutaan Besar Jerman di Jakarta, dan tidak dapat dilakukan di Konsul Kehormatan Jerman di Indonesia, ataupun di kantor VFS Global.
Menghadiri janji temu di Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Biaya visa sebesar €75 dapat dibayarkan secara tunai dalam mata uang Rupiah. Pastikan untuk membawa serta seluruh dokumen yang diperlukan, baik asli maupun fotokopi yang sudah dilegalisir, karena apabila dokumen tidak lengkap, maka permohonan akan ditolak dan harus membuat janji temu lagi. Juga disarankan untuk mempersiapkan dokumen pendukung dan juga mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan dari petugas konsuler seputar tentang program studi dan tujuan studi di Jerman.
Menunggu keputusan dan mengambil visa
Proses pengerjaan visa membutuhkan waktu sampai dengan 12 minggu, dalam kasus-kasus tertentu bisa juga lebih lama (terutama, apabila dibutuhkan persetujuan dari instansi pemerintah untuk orang asing (Ausländerbehörde) atau dari agensi ketenagakerjaan di Jerman (Bundesagentur für Arbeit).
Pembelian tiket pesawat dan persiapan keberangkatan
Mengatur segala keperluan terakhir termasuk pembelian tiket pesawat sebelum berangkat ke Jerman.
Informasi resmi mengenai pengajuan visa Au Pair dapat dilihat di website kedutaan Jerman:
https://jakarta.diplo.de/id-id/service/visa-einreise/au-pair/2554510
Tips agar Sukses Menjalani Program Au Pair
Pelajari bahasa Jerman dengan baik: meskipun banyak keluarga di Jerman yang bisa berbahasa Inggris, menguasai dasar-dasar bahasa Jerman akan sangat membantu dalam berkomunikasi sehari-hari, terutama dengan anak-anak yang akan diasuh.
Kenali budaya dan kebiasaan orang Jerman: penting untuk memahami budaya dan kebiasaan orang Jerman, karena dapat membantu dalam proses adaptasi di lingkungan yang baru.
Bangun quality time dengan keluarga asuh: menghabiskan waktu berkualitas dengan Gastfamilie sangatlah penting. Banyak au pair mungkin merasa bahwa waktu bersama keluarga itu membosankan, padahal ini adalah kesempatan untuk mempererat hubungan dan menjadi bagian dari keluarga, bukan sekadar peserta dalam sebuah program.
Fleksibilitas: sebagai au pair, penting untuk fleksibel terhadap jam kerja. Meskipun memiliki jam kerja yang telah ditentukan, situasi tertentu mungkin membutuhkan au pair untuk bekerja lebih lama, seperti saat orang tua asuh memerlukan lembur pekerjaan. Jangan lihat ini sebagai beban, tetapi sebagai bagian dari pengalaman. Apabila terlalu sering menjalani jam kerja ekstra, negosiasikan kompensasi atau waktu libur tambahan dengan keluarga asuh.
Komunikasi terbuka: jangan takut untuk menyampaikan masalah, baik itu dengan anak-anak atau orang tua asuh. Masyarakat Jerman dikenal dengan gaya komunikasi gamblang dan to the point. Membicarakan masalah secara terbuka akan menunjukkan keberanian dan keterbukaan, yang sangat dihargai dalam budaya Jerman.
Penuhi durasi kontrak: beberapa au pair dari Indonesia yang telah diundang ke Jerman kabur dari kontrak, sehingga merusak reputasi dan kesempatan untuk au pair lain. Selesaikan kontrak dan tunjukan komitmen dan dedikasi dalam menjalani program ini.
Kejujuran dan tanggung jawab: menjaga kepercayaan adalah hal terpenting. Selama minggu pertama, keluarga asuh mungkin akan menguji au pair dengan meninggalkan uang atau barang berharga di tempat terbuka. Selalu jaga anak-anak dengan penuh perhatian, dan hindari penggunaan ponsel berlebihan saat bersama mereka. Menjadi au pair yang dapat diandalkan akan membuka banyak pintu dan memperkuat hubungan dengan keluarga asuh.
Tantangan dalam Mengikuti Program Au Pair
Bahasa Jerman: bahasa Jerman seringkali menjadi tantangan terbesar bagi para au pair, terutama bagi keluarga / anak asuh yang tidak bisa berbahasa Inggris, sehingga au pair membutuhkan tingkat bahasa Jerman yang lebih tinggi dari sekadar level A1.
Rasa kesepian: berbeda dengan studi di universitas yang akan bertemu dengan teman baru, au pair mungkin tidak memiliki komunitas atau teman sebaya di sekitar tempat tinggal.
Adaptasi budaya: Beradaptasi dengan budaya baru, termasuk kebiasaan, norma, dan nilai-nilai yang berbeda, bisa menjadi tantangan tersendiri, mengingat budaya Indonesia dan Jerman yang jauh berbeda.
Adaptasi dengan anak asuh: mengakrabkan diri dengan anak-anak keluarga asuh mungkin memerlukan waktu. Kesabaran adalah kunci, dan begitu sudah dekat, hubungan antara au pair dengan anak asuh seringkali menjadi sangat kuat.
Penerimaan keluarga: tidak semua au pair langsung diterima sebagai bagian dari keluarga. Jika kalian merasa ada jarak atau ketidaknyamanan, berkomunikasilah dengan keluarga asuh untuk mencari solusi.
Adaptasi dengan aturan baru: tinggal dengan keluarga asuh berarti mengikuti rutinitas dan aturan rumah mereka. Perbedaan gaya hidup bisa menjadi tantangan tersendiri bagi au pair, terutama di masa-masa awal.
Pengalaman Au Pair A di Jerman
Awalnya, setelah lulus kuliah di China, saya bingung ingin bekerja di bidang apa. Pada saat itu, pandemi Covid-19 memaksa saya untuk kembali ke Indonesia dan melanjutkan kuliah secara daring. Padahal, jiwa muda saya masih ingin berpetualang mengelilingi dunia dan belum siap bekerja 9 to 5, karena usia saya saat itu baru 20 tahun. Setelah mencari informasi di internet, saya menemukan program Au Pair. Menurut saya, program ini sangat menarik dan lebih menguntungkan dibandingkan program ke Jerman lainnya, karena dengan biaya yang minim, saya bisa berkeliling Eropa, benua impian saya.
Dengan bermodalkan sertifikat Bahasa Jerman B1, uang €100, serta tekad yang kuat, akhirnya saya berangkat ke Jerman. Beruntung, saya mendapatkan Gastfamilie yang sangat baik dan pengertian. Saya menjadi Au Pair pertama mereka dan berperan sebagai kakak dari dua anak yang berumur 4 tahun dan 4 bulan. Fasilitas yang saya dapatkan juga di luar ekspektasi saya. Saya tidak pernah mengeluarkan uang untuk kebutuhan seperti makanan pokok atau alat mandi. Alhamdulillah, saya mendapatkan apartemen sendiri selama program berlangsung dan hari kerja saya hanya dari Senin hingga Kamis. Sisanya, saya manfaatkan untuk mengeksplor Jerman dan negara-negara tetangga.
Namun, di tiga bulan awal kedatangan, saya mengalami kesulitan beradaptasi dengan anak yang berumur 4 tahun, salah satunya karena kendala bahasa. Si kakak selalu menuntut saya untuk mengerti apa yang dia ucapkan, sedangkan pada saat itu, saya masih dalam fase memproses semuanya. Akhirnya, saya memberanikan diri untuk bercerita kepada Gast Papa dan Mama tentang masalah ini. Mereka sangat membantu saya untuk menyelesaikannya dan membuat si kakak mengerti bahwa saya adalah pendatang yang sedang belajar bahasa Jerman, bukan penutur asli. Setelah mencoba berbagai pendekatan, menghabiskan waktu dan bermain bersama, tepat di bulan kelima, saya sangat dekat dengan kedua Gastkinder saya. Mereka selalu mencari saya setiap ada acara dan tidak mau berhenti bermain bersama saya.
Selain itu, Gastfamilie saya memiliki hobi traveling, dan saya selalu diajak dalam semua perjalanan mereka. Selama delapan bulan di sini, kami telah mengunjungi Austria, Türkiye, Prancis, Italia, Sisilia, dan Kroasia bersama. Saya tidak lagi peduli dengan perkataan orang tentang apa yang saya jalani di sini. Semua pengalaman baru dalam hidup saya di sini hanya saya yang merasakan, dan menjadi seorang Au Pair adalah pengalaman terbaik dalam hidup saya.
Cerita ini tidak ada yang saya lebih-lebihkan. Tips dari saya, sebelum memutuskan untuk memilih keluarga asuh, pertimbangkan semuanya dengan matang. Jangan malu untuk bertanya tentang apapun sebelum berangkat, seperti kamar, kepribadian calon adik-adik, uang saku, jadwal harian, atau uang kursus.
Jangan sampai hanya karena ingin berangkat ke Jerman dengan cepat, kalian asal memilih Gastfamilie. Menurut saya, keuangan, kepribadian, kecocokan, dan chemistry antara keluarga dan kita sangat berpengaruh dalam suksesnya program ini. Satu lagi, jangan pernah berekspektasi berlebihan. Teruslah berdoa yang terbaik dan jalani apa yang telah dipilih dan dapatkan saat sudah di Jerman, karena rezeki dan keberuntungan setiap orang berbeda.
Program Freiwilliges Soziales Jahr (FSJ) dan Bundesfreiwilligendienst (BFD) di Jerman menawarkan kesempatan emas bagi mereka yang ingin terlibat dalam kegiatan sukarela sambil menikmati berbagai manfaat, termasuk belajar bahasa asing, mendapatkan uang saku, dan menggali potensi diri. Kedua program ini disediakan oleh pemerintah Jerman, yang sangat mendukung partisipasi aktif dari berbagai kalangan usia dan negara asal dalam menjadi sukarelawan untuk melayani masyarakat.
Peserta program ini akan mendapatkan pengalaman langsung dalam berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, dan lingkungan, serta memperkaya pemahaman mereka tentang budaya dan masyarakat Jerman. Selain itu, keikutsertaan dalam FSJ atau BFD tidak hanya memberikan pengalaman kerja tapi juga membina keterampilan penting seperti bekerja dalam tim, komunikasi, dan kepemimpinan. Program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar seperti tempat tinggal, asuransi kesehatan, dan makanan, tetapi juga memberikan 'uang saku' bulanan dan hak cuti minimal 20 hari per tahun.
Beberapa alasan berikut menjelaskan mengapa Jerman perlu dipertimbangkan menjadi negara tujuan Voluntary Service direkomendasikan:
Jerman negara besar yang kaya akan sejarah dan budaya. Berbagai macam bangunan kastil khas di tiap daerah dan perayaan khusus untuk setiap musim tertentu, seperti Pasar Musim Dingin, menjadikan Jerman sebagai negara yang menarik untuk memberikan pengalaman budaya pagi para individual yang ingin mengikuti program FSJ-BFD.
Keamanan dan kualitas hidup yang tinggi. Dengan menjunjung tinggi prinsip kualitas hidup yang baik, layanan kesehatan yang bagus, sistem transportasi publik yang terkoneksi luas dan efisien menjadikan Jerman sebuah negara yang menjajikan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para peserta FSJ-BFD.
Tanggungan biaya hidup bagi para peserta program. Pengeluaran-pengeluaran utama seperti akomodasi, biaya makan, transportasi, dan asuransi secara umum sudah ditanggung oleh penyelenggara program. Ditambah lagi, terdapat uang saku bagi para peserta FSJ-BFD di setiap bulannnya yang dapat digunakan untuk membeli kebutuhan pribadi.
Pengalaman skala internasional. Program FSJ-BFD secara langsung memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berinteraksi dengan warga Jerman. Hal ini dapat membantu mengembangkan pemahaman lintas budaya dan kemampuan berpikir dengan perspektif global.
Kesempatan studi gratis. Selain kesempatan menambah kemampuan berbahasa Jerman, setelah selesai menjalani program FSJ-BFD, para peserta dapat melanjutkan studi di Jerman secara gratis menggunakan kesempatan Ausbildung atau di Universitas.
Letak geografis strategis Jerman. Mengingat konektivitas negara Jerman yang tingggi memudahkan mobilitas antar negara-negara tetangga seperti Belanda, Belgia, Austria, Swiss, Perancis, Ceko yang dapat hanya sekejar dikunjungi tiap akhir pekan.
Program FSJ-BFD di Jerman dirancang untuk individu 16 tahun ke atas yang ingin terlibat langusng ke dalam masyarakat Jerman dengan melangsanakan tugas wajib sebagai sukarelawan sosial.
Pemerintah Jerman merancang gerakan sosial dengan harapan dapat menciptakan budaya sukarela di Jerman dan memungkinkan sebanyak orang untuk terlibat langsung ke dalam masyarakat. Diharapkan relawan muda dapat memperoleh dan dan memperdalam keterampilah pribadi dan sosial mereka melalui program FSJ, sementara relawan yang lebih tua dapat menyumbangkan kehidupan dan pengalaman profesional dengan program BFD. Terdapat lembaga khusus yang mengatur regulasi maupun memberikan pengawasan, yaitu Bundesamt für Familie und zivilgesellschaftliche Aufgaben yang biasa disebut BaFzA. Perbedaan utama dari kedua program ini adalah batasan syarat usia relawan juga sumber dana yang diberikan dari pemerintah daerah untuk FSJ dan pemerintah pusat Jerman untuk BFD.
Durasi Program
FSJ: program ini biasanya berlangsung selama 12 bulan, tetapi dapat diperpendek menjadi 6 bulan atau diperpanjang hingga 18-24 bulan dalam kasus tertentu.
BFD: serupa dengan FSJ, BFD umumnya berlangsung selama 12 bulan. Namun, ada fleksibilitas untuk durasi antara 6 hingga 24 bulan tergantung pada kebutuhan organisasi dan kesepakatan dengan peserta.
Tugas dan Tanggung Jawab
Kedua program ini mewajibkan seluruh peserta program untuk bekerja selama 40 jam per minggunya. Namun dalam kasus tertentu, terdapat opsi untuk mengikuti program secara paruh waktu, yaitu selama 20 jam per minggu.
Nantinya, relawan juga diharuskan untuk mengikuti seminar di tiap tahunnya selama menjalani program-program ini
FSJ: selama 25 hari setiap 12 bulan
BFD: selama 12 hari setiap 12 bulan
Tidak ada batasan waktu dalam mendaftar program ini karena sangat bergantung pada ketersediaan lowongan pekerjaan. Namun pada umunya terdapat dua periode program dalam setahun, yaitu di akhir musim panas (Agustus-September) dan di akhir musim dingin (April-Mei).
Pilihan Bidang Volunteership dan Tanggung Jawab
Peserta kedua program dapat terlibat dalam berbagai sektor seperti sosial, kesehatan, pendidikan, lingkungan, budaya, dan olahraga. Hal ini dikarenakan oleh tempat kerja yang ditawarkan merupakan organisasi yang berorientasi pada komunitas, melingkupi bidang sosial, ekologi, budaya, kesehatan, atau olahraga.
Pilihan-pilihan ini memungkinkan peserta untuk bekerja di lembaga anggota asosiasi kesejahteraan (Arbeiterwohlfahrt, Caritas, Palang Merah Jerman, Diakonie, Paritätischer Wohlfahrtsverband, Zentralwohlfahrtsstelle der Juden di Jerman), tetapi juga rumah sakit non-asosiasi, fasilitas perawatan, panti asuhan, pusat penitipan anak, sekolah, fasilitas untuk penyandang cacat, rumah peristirahatan, museum, lembaga kebudayaan, lembaga pertahanan sipil dan perlindungan bencana, dan pemerintah kota.
Tidak terdapat ujian kelulusan dalam menjalani program ini, karena program ini murni untuk pengembangan diri melalui keterampilan sosial. Pekerjaan yang dilakukan tentunya berbeda-beda, bergantung pada lembaga tempat bekerja.
Pada dasarnya, peran rekan relawan adalah membantu pekerjaan karyawan (Mitarbeiter) di tempat tersebut.
Contohnya untuk lembaga yang berkaitan dengan perhotelan (dapat melingkupi hotel maupun hostel/Jugendherberge) biasanya akan bekerja di bagian housekeeping (Hauswirtschaft) yang membantu membersihkan kamar dan dapur (Küche) menyiapkan makanan atau mencuci piring (Spüll).
Apabila ditempatkan di lembaga kesehatan seperti rumah pensiun (Altenheim) biasanya berperan sebagai asisten perawat dalam kegiatan sehari-hari, seperti memandikan atau mengontrol konsumsi obat-obatan orang tua.
Juga sama halnya seperti di pusat rumah disabilitas. Kegiatan yang dilakukan di setiap harinya adalah membantu orang-orang disabilitas melakukan aktivitas sehari-hari, seperti memandikan client, memindahkan client dari kamar ke ruang makan dan tempat aktifitas lainnya, mendukung kegiatan kreatif di Werkstatt (bermain puzzle, menyulam, bernyanyi dan sebagainya).
Total jam kerja apabila mengikuti program ini setara dengan pekerjaan waktu penuh di Jerman, yaitu 38-40 jam. Setiap individual diharapkan untuk bekerja sebanyak 5 hari dalam seminggu, dan sangat memungkinkan untuk bekerja di akhir pekan.
Hak dan Fasilitas
Selain menjalankan kewajiban sehari-hari sebagai tenaga sukarelawan di tempat program dilaksanakan, peserta FSJ-BFD memiliki berbagai macam fasilitas dari penyelenggara program, hal-hal yang akan didapat meliputi:
Peserta kedua program menerima tunjangan bulanan, sebesar €250 sampai €520 tergantung pada organisasi dan lokasi.
Seluruh relawan juga diberikan asuransi kesehatan, kecelakaan, dan pensiun selama periode keikutsertaan.
Beberapa organisasi atau tempat kerja menyediakan akomodasi, makanan, dan biaya transportasi.
Pelatihan dan seminar yang diberikan dapat mengingkatkan keterampilan kerja dan lingkungan yang mendukung menambah kemampuan berbahasa Jerman
Durasi kerja maksimal 40 jam per minggu, dengan hak cuti sebanyak 24 hari dalam setahun
Syarat dan Kualifikasi
Beberapa kualifikasi dasar dan syarat utama harus dipenuhi setiap individu yang ingin mendaftar program FSJ-BFD, seperti kemampuan berhasa Jerman setara level B1.
Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan untuk mengikuti program FSJ-BFD:
Usia peserta saat mengajukan visa di kedutaan:
Program FSJ: ditujukan untuk orang muda usia 16-26 tahun
Program BFD: terbuka untuk individu berusia 27 tahun ke atas tanpa batas usia atas
Sertifikat bahasa Jerman level B1
Lulusan minimal SMA sederajat, termasuk ijazah Paket C
Dikarenakan bekerja di program FSJ-BFD dapat memakan waktu sebanyak 38-40 jam per minggu, maka peserta tidak diperbolehkan untuk memiliki pekerjaan sampingan di tempat lain di luar lingkup program sukarela.
Terdapat dua macam cara utama untuk mendaftar ke program-program ini, yaitu secara mandiri melamar ke lowongan pekerjaan (Stelle) dari pemberi kerja (Arbeitgeber) atau melalui agen resmi yang ditunjuk oleh pemerintah Jerman (Träger) yang sama sekali tidak memungut biaya.
Berbagai macam penempatan aktif dapat dilihat di laman resmi pemerintah untuk mendaftar program FSJ dan BFD, yaitu:
https://www.bundesfreiwilligendienst.de/bundesfreiwilligendienst/platz-einsatzstellensuche. Melalui laman ini, calon relawan dapat melihat berbagai macam lowongan sekaligus mendaftar ke lowongan yang tersedia. Selain itu, lowongan juga dapat dicari di internet atau portal pencarian kerja professional seperti Indeed, LinkedIn, StepStones, Xing atau Facebook.
Apabila ingin mendaftar dengan bantuan agen, dapat mencari berbagai macam opsi Träger di internet. Cukup kontak Träger melalui email atau telepon, yang akan mencarikan lowongan pekerjaan sesuai minat dan kondisi calon relawan.
Calon pendaftar juga dapat menanyakan dan mendaftar lowongan pekerjaan langsung ke organisasi yang menyediakan program FSJ dan BFD. Namun, tak jarang mereka menyarankan untuk langsung mendaftar via Träger untuk proses yang lebih mudah dan terstruktur.
Syarat Pendaftaran
Secara umum, pastikan saat mendaftar program sesuai kriteria umur pada saat visa kerja diberikan. Peserta juga diwajibkan sudah menyelesaikan pendidikan wajib atau setara SMA bagi warga negara Indonesia. Selanjutnya, syarat untuk mendaftar berbeda-beda tergantung posisi pekerjaan yang ada.
Syarat-syarat umum yang biasanya diminta:
Ijazah pendidikan setara SMA dalam Bahasa Inggris atau Jerman
Sertifikat kemampuan bahasa
Apabila mendaftar dari Indonesia, biasanya akan diminta sertifikat kemampuan berbahasa Jerman minimal level B1
Apabila mendaftar dari Jerman, tidak diwajibkan memberikan sertifikat kemampuan berbahasa Jerman dengan anggapan sudah bisa berkomunikasi sehari-hari menggunakan Bahasa Jerman. Siapkan Aufenthaltstitel (kartu kependudukan) apabila mendaftar dari Jerman
Resume/CV (Lebenslauf)
Surat lamaran kerja/cover letter (Bewerbungsschreiben)
Surat motivasi
Paspor aktif
Opsional: sertifikat pengalaman kerja sosial
Langkah-langkah Umum untuk Mendaftar Program FSJ-BFD:
Kursus bahasa Jerman intensif
Mengingat diperlukan kemampuan berbahsa setara level B1 untuk mendaftar program volunteership ini, maka para pendaftar harus mempelajari bahasa Jerman secara intensif minimal 6 bulan sebelum mendaftar untuk meningkatkan kepiawaian berbahasa.
Ujian bahasa Jerman
Ujian dapat dilaksanakan di institusi resmi seperti Goethe-Institut di Indonesia. Pastikan sertifikat bahasa masih aktif dan berlaku digunakan saat pengajuan visa.
Pencarian program yang menaungi peserta FSJ-BFD
Tahapan ini dapat dilakukan secara mandiri atau melalui agensi (Träger). Pastikan calon peserta sudah memenuhi seluruh dokumen yang diminta pada saat pendaftaran sehingga memperbesar peluang untuk mendapatkan kesempatan menjadi peserta FSJ-BFD.
Wawancara dengan pihak Stelle/Träger
Apabila sudah lolos ke tahapan wawancara, maka besar kemungkinan untuk langsung mendapatkan kesempatan mengikuti porgram FSJ-BFD di Jerman.
Namun, tetap perlu diperhatikan dalam proses wawancara yaitu:
Kepercayaan diri dan antusiasme dalam menjawab pertanyaan wawancara
Mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan motivasi mengikuti program, keunggulan diri, pengalaman kerja sosial, dan pertanyaan lainnya
Bersikap positif dan murah senyum selama proses wawancara
Konfirmasi positif diterima di program FSJ-BFD
Ketika organisasi terkait bersedia merekrut pendaftar, maka hal-hal selanjutnya yang harus dilakukan akan diarahkan perekrut. Nantinya perekrut juga akan memberikan surat pernyataan diterima dan kontrak kerja yang berguna untuk pengajuan visa. Perlu diperhatikan apabila menjadi sukarelawan di bidang kesehatan, maka kemungkinan besar diharuskan untuk melakukan beberapa vaksinasi, seperti campak, sebelum datang ke Jerman
Mempersiapkan berkas untuk pengajuan visa
Mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan, termasuk proses legalisir dan penerjemahan melalui penerjemah tersumpah.
Dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk pengajuan visa termasuk:
Mengisi formulir permohonan di link berikut:
https://videx.diplo.de/videx/visum-erfassung/videx-langfristiger-aufenthalt
beserta berkas Belehrungen:
dan formulir kesediaan dikontak melalui E-Mail:
Pasfoto Biometris Terbaru, sesuai ketentuan yang bisa dicek di:
https://jakarta.diplo.de/blob/1807774/a38f9a5a6b8baaa22100b2bd3946d100/fotomustertafel-data.pdf
Paspor, dengan 3 halaman yang masih kosong kosong dan minimal masa berlaku selama 15 bulan ke depan
Fotokopi halaman informasi pribadi dalam Paspor (bagian yang berisi nama, no paspor, tempat & tanggal lahir, serta masa berlaku paspor)
Surat Motivasi dalam bahasa Jerman, yang berisi informasi mengenai rencana tinggal saat di Jerman, termasuk:
Penjabaran mengenai harapan dan keuntungan yang didapat dari program FSJ-BFD di Jerman
Rencana setelah menyelesaikan kegiatan Au Pair di Jerman, apakah akan kembali ke Indonesia?
Background dan situasi saat ini, apakah seorang mahasiswa? Jika ya, apakah akan melanjutkan studi setelah masa FSJ-BFD? Apakah memiliki ijazah dan kualifikasi lain?
Dan informasi-informasi lain yang dirasa relevan untuk dijelaskan dalam surat motivasi ini. Jangan membahas hal dimana seorang peserta FSJ-BFD tidak diperbolehkan untuk melakukan, misalnya keinginan bekerja paruh waktu.
Curriculum Vitae (CV), berisi data diri, background pendidikan dan pekerjaan (kalau ada).
Kontrak/perjanjian dengan lokasi penugasan, ditandatangani oleh pemohon, Kantor Federal (untuk BFD) atau dengan sponsor (untuk FSJ/FÖJ), dan lokasi penugasan:
BFD: Kontrak harus ditandatangani penerima kontrak dan Instansi Pemerintahan Federal Jerman untuk Keluarga (Bundesamt für Familie und zivilgesellschaftliche Aufgaben/BAFzA) seperti juga tempat tugas, pusat utama dan apabila diperlukan tempat penyelenggara yang melakukan Pelayanan Dinas Sosial (Träger).
FSJ/FöJ: Kontrak harus ditandatangani oleh penerima kontrak dan penyelenggara (Träger) terkait dan apabila diperlukan tempat tugas.
Sertifikat Bahasa minimal level B1, dapat didapatkan dari Goethe-Institut.
Bukti Kualifikasi: seperti diploma, ijazah, bukti pengalaman kerja beserta terjemahannya dalam bahasa Jerman atau Inggris. Untuk ijazah dari Indonesia, diperlukan juga proses legalisasi resmi atau Apostille lewat website Kemenkumham: https://apostille.ahu.go.id/
Bukti akomodasi tempat tinggal di Jerman
Bukti Perlindungan Asuransi Kesehatan: “Incoming-Krankenversicherung” harus dilampirkan selama proses pengajuan visa.
Membuat janji temu untuk pengajuan visa di website Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Link: https://jakarta.diplo.de/id-id/service/rk-terminbuchung/1687542
Permohonan visa studi hanya bisa dilakukan di Kedutaan Besar Jerman di Jakarta, dan tidak dapat dilakukan di Konsul Kehormatan Jerman di Indonesia, ataupun di kantor VFS Global.
Menghadiri janji temu di Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Biaya visa sebesar €75 dapat dibayarkan secara tunai dalam mata uang Rupiah. Pastikan untuk membawa serta seluruh dokumen yang diperlukan, baik asli maupun fotokopi yang sudah dilegalisir, karena apabila dokumen tidak lengkap, maka permohonan akan ditolak dan harus membuat janji temu lagi. Juga disarankan untuk mempersiapkan dokumen pendukung dan juga mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan dari petugas konsuler seputar tentang program studi dan tujuan studi di Jerman.
Menunggu keputusan dan mengambil Visa
Proses pengerjaan visa membutuhkan waktu sampai dengan 12 minggu, dalam kasus-kasus tertentu bisa juga lebih lama (terutama, apabila dibutuhkan persetujuan dari instansi pemerintah untuk orang asing (Ausländerbehörde) atau dari agensi ketenagakerjaan di Jerman (Bundesagentur für Arbeit).
Pembelian tiket pesawat dan persiapan keberangkatan
Mengatur segala keperluan terakhir termasuk pembelian tiket pesawat sebelum berangkat ke Jerman.
Apabila kalian sudah tinggal di Jerman dan hanya ingin memperpanjang masa izin tinggal, maka biasanya tidak perlu melampirkan dokumen-dokumen kembali karena pihak Ausländerbehörde sudah mempunyai data diri kalian dari perpanjangan visa dari program sebelumnya yang diikuti (contoh: au pair)
Datang sesuai janji temu dengan membawa berkas yang sudah diberitahukan sebelumnya oleh (ABH) Ausländerbehörde setempat. Biasanya berupa kontrak kerja atau pernyataan diterima di sutatu program FSJ/BFD.
Membayar biaya perpanjangan visa sekitar €93 (tahun 2024)
Menunggu proses Visa/Aufenthaltstitel yang nantinya dapat dikirim/diambil
Tips Sukses Menjalani Program FSJ dan BFD
Aktif Bertanya dan Berdiskusi: jangan ragu untuk bertanya kepada atasan atau rekan kerja tentang segala aspek pekerjaan. Menunjukkan keinginan kuat untuk belajar dapat meningkatkan peluang untuk dihargai dan mungkin menjadi karyawan tetap.
Pilih Bidang yang Sesuai: pilih area kerja yang kalian sukai dan yang relevan dengan karir yang ingin dikejar setelah program berakhir. Hal ini akan membuat pengalaman menjadi lebih bermanfaat dan berorientasi pada tujuan jangka panjang.
Kemampuan Bahasa Jerman: terus tingkatkan kemampuan bahasa Jerman, baik secara formal maupun informal, melalui diskusi dan interaksi sehari-hari dengan kolega.
Ikuti Berita dan Perkembangan Terkini: tetap terinformasi tentang berita terkini, terutama yang berkaitan dengan program-program masa depan yang mungkin akan diikuti. Pemahaman yang baik tentang konteks sosial dan profesional Jerman akan memperkaya pengalaman. Seperti peluang mengikuti program Ausbildung atau melanjutkan penyetaraan ijazah Anerkennung.
Pahami Isi Kontrak: pastikan kalian memahami semua ketentuan dalam kontrak, termasuk hak dan kewajiban sebagai peserta FSJ atau BFD.
Tantangan Dalam Menjalani Program FSJ dan BFD
Perbedaan Budaya dan Bahasa: menghadapi perbedaan budaya dan bahasa bisa jadi menantang, terutama dalam konteks profesional yang lebih formal di Jerman. Lakukan banyak diskusi menggunakan bahasa Jerman agar mudah berbaur dengan kolega Jerman.
Adaptasi dengan Birokrasi Jerman: sistem administratif Jerman berbeda secara signifikan dari Indonesia, sehingga memerlukan adaptasi terhadap proses administratif seperti izin tinggal, asuransi, dan pajak.
Perbedaan Status Kerja: kalian mungkin akan merasakan adanya perbedaan perlakuan antara pekerja relawan dan pekerja tetap, termasuk dalam hal beban kerja dan kompensasi.
Tuntutan Pekerjaan: peserta diharapkan untuk cepat beradaptasi dan memahami tugas-tugas yang diberikan, seringkali dalam kondisi kerja yang sangat berbeda dari Indonesia.
Pengalaman Peserta FSJ/BFD A
Sejak kecil, saya berkeinginan untuk merasakan hidup dan tinggal di Eropa. Dari seorang teman yang sudah ke Jerman terlebih dahulu, saya mengetahui tentang peluang untuk tinggal di Jerman, seperti program Au Pair, FSJ/BFD, dan Ausbildung.
Awalnya, saya bingung memilih antara program FSJ/BFD atau Ausbildung. Namun, sebelum memutuskan program mana yang akan saya daftar, langkah pertama yang saya ambil adalah memulai belajar Bahasa Jerman. Sebab, jika ingin tinggal di Jerman, sangat direkomendasikan untuk mampu berbahasa Jerman, terlepas dari program yang akan saya pilih.
Saya memilih program FSJ/BFD dengan pertimbangan bahwa bidang/jurusan untuk Ausbildung yang bisa didaftarkan dari Indonesia sangat terbatas. Jika sudah di Jerman, peluang untuk mendaftar dalam bidang/jurusan apapun untuk Ausbildung lebih terbuka lebar. Alasan lainnya adalah karena proses mendaftar kerja sukarela dan persyaratan dokumen untuk visa lebih sederhana dibandingkan dengan program Ausbildung. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk mendaftar program FSJ/BFD sebagai langkah awal menuju Jerman.
Sambil melanjutkan belajar bahasa Jerman, saya mulai mempersiapkan dan mencari tahu terkait dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran/lamaran dan juga visa untuk program FSJ/BFD. Beberapa dokumen membutuhkan waktu yang cukup lama, seperti pengajuan/perpanjangan paspor, proses terjemahan, legalisasi (apostille), dll.
Ketika saya sudah mencapai level B1, saya mulai mengirimkan lamaran ke semua lowongan FSJ/BFD yang saya temukan di internet. Saya mengirimkan sekitar 300 lamaran dan hanya menerima dua panggilan wawancara. Seperti proses mencari pekerjaan pada umumnya, kirimkan lamaran sebanyak-banyaknya dan jangan menyerah.
Setelah proses wawancara dan diterima, saya menunggu proses pembuatan kontrak selama kurang lebih satu bulan. Sambil menunggu kontrak kerja tersebut dikirimkan ke Indonesia, saya membuat janji temu untuk visa nasional di situs web Kedutaan Besar Jerman dan mempersiapkan dokumen untuk mengajukan visa selama kurang lebih dua bulan. Setelah menerima email dari kedutaan bahwa visa saya telah disetujui, saya membeli tiket dari Indonesia ke Jerman untuk bulan berikutnya. Total proses dari melamar program FSJ/BFD hingga saya tiba di Jerman memakan waktu kurang lebih empat bulan.
Saya merupakan salah satu dari orang yang beruntung dengan proses yang relatif cepat. Salah satu teman saya yang juga mendaftar program ini baru bisa berangkat setelah satu tahun. Jadi, jangan bandingkan prosesmu dengan orang lain, tetap tekun, sabar, dan jangan menyerah.
Pengalaman Peserta FSJ/BFD B
Awal mula mengetahui program ini adalah ketika menyadari bahwa sisa kontrak untuk program terdahulu (Au Pair) akan segera berakhir. Sementara itu, untuk melanjutkan ke jenjang program yang lebih tinggi (Ausbildung/Studi), diperlukan kemampuan bahasa yang cukup mumpuni, yaitu sekitar level B2/C1. Saya merasa belum mencapai kapasitas tersebut. Oleh karena itu, ketika mendengar tentang program yang menawarkan kesempatan untuk berkontribusi dalam bidang sosial dan didukung dengan kegiatan-kegiatan yang akan membantu meningkatkan kemampuan bahasa Jerman, saya sangat tertarik. Program ini juga berfungsi sebagai tahap dasar untuk membantu mendapatkan gambaran tentang kehidupan dan budaya kerja di Jerman.
Untuk persiapan, saya mulai mencoba menulis Lebenslauf (CV) dan Motivation Brief (Surat Motivasi) serta menyiapkan dokumen yang diperlukan lainnya seperti ijazah, foto, dan izin tinggal sejak tiga sampai empat bulan sebelum masa kontrak Au Pair saya berakhir. Perlu diingat, Jerman memiliki aturan tidak tertulis terkait waktu. Kebetulan, persiapan saya bisa dibilang cukup mepet untuk mendapatkan kontrak BFD. Biasanya, banyak tempat (Stelle) membuka lowongan pada bulan-bulan tertentu. Bulan ideal untuk mendaftar BFD adalah sebelum bulan Agustus/September dan Mei/Juni. Perlu juga diperhatikan untuk mendaftar jauh-jauh hari, minimal lima hingga enam bulan sebelum masa kontrak BFD dimulai, mengingat banyak dokumen yang perlu diurus sebelum penempatan.
Sejauh ini, saya merasa sangat nyaman dengan program ini. Kami memiliki jam kerja yang baik (40 jam/minggu) dan kemampuan bahasa saya meningkat lebih baik selama program ini dibandingkan saat menjadi Au Pair. Saat bekerja, saya benar-benar dipaksa untuk berbahasa Jerman secara formal, baik dan benar oleh kolega Jerman. Ketika menjadi Au Pair, semua kesalahan dapat ditoleransi oleh Gastfamilie. BFD adalah program yang tepat sebelum mendaftar studi di Jerman. Kegiatan sehari-harinya tidak banyak, namun karena bekerja di rumah penyandang disabilitas, saya memiliki Spätdienst (shift malam) dan bekerja pada hari libur. Jadi, kadang saya memiliki libur di hari biasa. Selama hampir satu bulan menjalani BFD, saya merasa nyaman. Karena Stelle BFD saya masih di sekitar tempat tinggal Gastfamilie, terkadang saat libur saya bisa babysitting di rumah Gastfamilie dan mendapatkan uang tambahan.
Ausbildung, atau pelatihan vokasi, adalah salah satu program pendidikan profesional di Jerman yang menggabungkan pembelajaran teori di sekolah dengan pengalaman praktek di tempat kerja. Program ini dirancang untuk mempersiapkan peserta menjadi tenaga kerja terampil dalam berbagai bidang, mulai dari teknis hingga administrasi, kesehatan, dan industri kreatif.
Program belajar ini terdiri dari kombinasi kurikulum pendidikan (duales System) yang unik, di mana peserta menghabiskan sebagian waktu mereka di sekolah kejuruan (Berufsschule) dan sebagian lainnya di perusahaan tempat mereka bekerja. Sistem ini memungkinkan peserta untuk mendapatkan pengetahuan teoritis dan keterampilan kerja praktek secara bersamaan. Program ini biasanya berlangsung antara 2 sampai 3 tahun, tergantung pada bidang studi yang dipilih.
Berikut beberapa alasan mengapa program Ausbildung direkomendasikan:
Negara besar Jerman yang kaya sejarah dan budaya: berbagai macam bangunan bersejarah seperti kastil dan katedral di berbagai daerah di Jerman, hingga persayaan-perayaan khusus di setiap musimnya memberikan pengalaman baru dan sangat direkomendasikan untuk dikunjungi.
Peluang kerja yang tinggi: setelah menyelesaikan Ausbildung, peluang untuk mendapatkan pekerjaan sangat tinggi. Banyak perusahaan di Jerman yang mencari tenaga kerja terampil dengan pengalaman praktek yang didapat selama program ini.
Gaji dan fasilitas tunjangan selama pelatihan: peserta Ausbildung menerima gaji bulanan dari perusahaan tempat mereka bekerja yang dapat memberikan kemandirian finansial bagi peserta selama masa pelatihan. Tak hanya itu, fasilitas akomodasi, tunjangan transportasi, dan potongan harga khusus untuk pengeluaran sehari-hari juga dapat diberikan dari keikutsertaan program ini.
Pengakuan dan pengalaman internasional: sertifikat yang diperoleh dari program diakui secara internasional, sehingga membuka peluang karier tidak hanya di Jerman tetapi juga di berbagai negara lain.
Integrasi langsung ke dalam budaya dan masyarakat Jerman: program ini membantu peserta Ausbildung, terutama dari luar Jerman, lebih mudah untuk berintegrasi ke dalam budaya dan masyarakat Jerman. Bertambahnya kesempatan berinteraksi dengan kolega dan penduduk setempat, akan meningkatkan kemampuan bahasa dan pemahaman budaya.
Berkualitas tinggi: sistem pendidikan Jerman terkenal dengan kualitasnya yang tinggi. Melalui Ausbildung, peserta memperoleh pendidikan yang sesuai dengan standar industri, sehingga mereka siap menghadapi tuntutan pekerjaan di dunia nyata.
Letak strategis Jerman di antara berbagai negara lainnya: beberapa negara tetangga yang mengelilingi Jerman seperti Perancis, Belgia, Swiss, Belanda, Austria, dan Ceko mudah sekali untuk dikunjungi di akhir pekan karena dekat dan tidak menghabiskan waktu yang banyak di perjalanan.
Dengan berbagai keuntungan tersebut, program Ausbildung menjadi pilihan yang sangat menarik bagi mereka yang ingin mengembangkan keterampilan profesional dan sekaligus memulai membangun karier.
Program Ausbildung diadakan sebagai respons terhadap kekurangan tenaga kerja ahli di Jerman. Dengan ekonomi yang berkembang pesat dan industri yang terus berkembang, kebutuhan akan tenaga kerja terampil semakin meningkat. Menurut laporan Institut Penelitian Pasar Tenaga Kerja dan Karier (IAB), Jerman memerlukan lebih dari 1.2 juta tenaga kerja terampil tambahan hingga tahun 2025 untuk memenuhi permintaan industri. Program Ausbildung dirancang untuk mengisi kekosongan ini dengan melatih generasi baru tenaga kerja yang siap pakai dan terampil.
Durasi Program
Program Ausbildung umumnya berlangsung antara dua hingga tiga setengah tahun, tergantung pada jenis profesi yang dipilih. Durasi pelatihan dapat berbeda-beda berdasarkan kompleksitas bidang pekerjaan dan kurikulum yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan dan perusahaan terkait.
Tugas dan Tanggung Jawab
Selama mengikuti program Ausbildung, peserta memiliki berbagai tugas dan tanggung jawab yang meliputi:
Belajar di Sekolah Kejuruan (Berufsschule): peserta menghabiskan sekitar 1-2 hari per minggu di sekolah kejuruan. Di sini, mereka mempelajari teori dan pengetahuan dasar yang relevan dengan bidang keahlian mereka, seperti matematika teknis, bahasa Jerman, dan pengetahuan khusus industri.
Bekerja di Perusahaan: sisa waktu peserta dihabiskan bekerja di perusahaan yang menjadi mitra pelatihan yang biasanya tidak melebihi 40 jam per minggu. Mereka bekerja langsung di bawah pengawasan profesional yang berpengalaman, menjalankan tugas-tugas praktis yang mencakup penggunaan alat dan mesin, penyelesaian proyek, serta berinteraksi dengan tim kerja.
Proyek dan Ujian: peserta diharuskan menyelesaikan proyek-proyek tertentu selama masa pelatihan dan lulus ujian akhir untuk mendapatkan sertifikasi. Ujian ini biasanya terdiri dari tes teori dan praktik yang menilai pengetahuan dan keterampilan peserta.
Cuti dan Libur: peserta Ausbildung memiliki hak atas cuti tahunan yang ditentukan oleh hukum tenaga kerja Jerman, biasanya sekitar 24 hingga 30 hari per tahun. Selain itu, mereka juga mendapatkan hari libur nasional sesuai dengan kalender Jerman.
Pilihan Bidang Program Ausbildung
Teknologi dan Teknik
Elektroniker/in: termasuk sub-bidang seperti Elektroniker für Automatisierungstechnik, Elektroniker für Betriebstechnik, dan Elektroniker für Energie- und Gebäudetechnik. Bidang ini fokus pada instalasi, pemeliharaan, dan perbaikan sistem elektronik di berbagai sektor industri.
Mechatroniker/in: menggabungkan elemen teknik mekanik, elektronik, dan informatika untuk merancang dan memelihara sistem otomatisasi yang kompleks.
Kesehatan dan Perawatan
Pflegefachmann/-frau: bidang ini melatih peserta untuk memberikan perawatan medis dan dukungan di rumah sakit, panti jompo, dan fasilitas kesehatan lainnya. Sub-bidang termasuk Altenpflege dan Gesundheits- und Krankenpflege.
Physiotherapeut/in: fokus pada membantu pasien memulihkan mobilitas dan fungsi fisik melalui berbagai teknik terapi.
Bisnis dan Administrasi
Kaufmann/-frau für Büromanagement: melibatkan pengelolaan tugas-tugas administrasi seperti pengarsipan, pengelolaan dokumen, dan layanan pelanggan.
Industriekaufmann/-frau: pelatihan ini mencakup berbagai aspek bisnis dan manajemen di sektor industri, termasuk penjualan, pemasaran, dan pengelolaan sumber daya.
Pariwisata dan Perhotelan
Hotelfachmann/-frau: mencakup berbagai aspek operasi hotel seperti penerimaan tamu, manajemen rumah tangga, dan layanan makanan dan minuman.
Tourismuskaufmann/-frau: peserta dilatih untuk merencanakan dan mengelola perjalanan serta bekerja di biro perjalanan dan perusahaan pariwisata.
Industri Kreatif
Mediengestalter/in Digital und Print: program ini melatih keterampilan desain visual, penggunaan perangkat lunak desain, dan prinsip komunikasi visual.
Medienkaufmann/-frau Digital und Print: fokus pada produksi dan distribusi media, termasuk periklanan, penerbitan, dan komunikasi.
Transportasi dan Logistik
Fachkraft für Lagerlogistik: melibatkan pengelolaan logistik, distribusi barang, dan manajemen pergudangan.
Berufskraftfahrer/in: pelatihan untuk menjadi pengemudi kendaraan komersial, termasuk truk dan bus, yang berfokus pada keselamatan dan perawatan kendaraan.
Kerajinan dan Konstruksi
Tischler/in: meliputi teknik kerja kayu, penggunaan alat tukang, dan proyek konstruksi kayu.
Elektroniker/in für Energie- und Gebäudetechnik: melibatkan instalasi, pemeliharaan, dan perbaikan sistem kelistrikan di bangunan komersial dan residensial.
Hak, Fasilitas, dan Upah
Gaji yang diterima peserta program Ausbildung bervariasi tergantung pada bidang pelatihan, lokasi perusahaan, dan apakah perusahaan tersebut mengikuti perjanjian tarif (Tarifvertrag). Secara umum gaji yang diterima per bulan sekitar €1,000 namun harus dipotong untuk keperluan 4 asuransi utama, yaitu: kesehatan, pensiun, keperawatan, dan kehilangan pekerjaan. Sehingga gaji bersih yang diterima berada di kisaran €800 per bulan.
Selain itu, berikut beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya gaji di setiap bulannya:
Lokasi: gaji dapat berbeda antar negara bagian di Jerman. Misalnya, di Nuremberg, tarif untuk berbagai profesi lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara bagian lain.
Perjanjian Tarif: perusahaan yang terikat oleh perjanjian tarif biasanya menawarkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak terikat perjanjian tersebut.
Bidang Pelatihan: beberapa bidang, seperti teknik dan perbankan, cenderung memberikan upah lebih tinggi dibandingkan bidang lain seperti perhotelan dan tata rambut.
Jangan khawatir, beberapa perusahaan mungkin menawarkan bonus atau tambahan untuk kerja di hari libur dan akhir pekan. Selain itu, sejak 2020, Jerman telah menetapkan upah minimum yaitu €771 netto per bulan untuk peserta Ausbildung yang akan meningkat secara bertahap setiap tahunnya.
Syarat dan Kualifikasi
Untuk dapat mengikuti program Ausbildung, terdapat beberapa syarat dan kualifikasi yang harus dipenuhi oleh calon peserta:
Pendidikan Minimal: calon peserta umumnya harus memiliki ijazah pendidikan menengah (Realschulabschluss) atau setara SMA/SMK di Indonesia. Beberapa program mungkin mensyaratkan kualifikasi yang lebih tinggi tergantung pada bidang keahlian.
Kemampuan Bahasa Jerman: kemampuan berbahasa Jerman pada tingkat tertentu, biasanya B1 atau B2 menurut Kerangka Acuan Bersama Eropa untuk Bahasa (CEFR), diperlukan untuk dapat mengikuti pembelajaran dan bekerja di perusahaan Jerman.
Minat dan Keahlian Khusus: calon peserta harus menunjukkan minat yang kuat dan beberapa keahlian dasar yang relevan dengan bidang yang ingin mereka pelajari. Misalnya, untuk bidang teknis, kemampuan dasar dalam matematika dan sains sangat dihargai.
Sehat Jasmani dan Rohani: beberapa lowongan Ausbildung meminta pendaftar untuk menyertakan bukti surat keterangan sehat dari hasil medical check-up.
Ketentuan Usia untuk Setiap Bidang Pekerjaan: tidak ada batasan usia dalam mendaftar, namun dalam beberapa lowongan perusahaan mempertimbangkan calon pekerja di bawah usia 30 tahun untuk pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik. Namun tidak menutup kemungkinan untuk peserta di atas 30 tahun karena banyak sekali kesempatan kerja sesuai dengan minat dan kondisi masing-masing.
Periode Umum Pendaftaran: secara umum tidak terdapat periode khusus untuk mendaftar ke program ini, karena sangat bergantung pada ketersediaan lowongan pekerjaan. Hanya saja beberapa industri membuka banyak lowongan pekerjaan di bulan-bulan tertentu, seperti dua periode besar di tiap tahunnya yaitu musim semi (April) dan musim gugur (Oktober); sedangkan industri Gastronomie di bulan Agustus-September.
Terdapat 2 jalur utama untuk mendaftar program ini, yaitu melalui jalur mandiri dan menggunakan agen.
Tidak terdapat agen resmi yang ditunjuk oleh pemerintah Jerman untuk mengurus keperluan Ausbildung, sehingga biaya yang dikeluarkan dapat terbilang cukup mahal untuk menggunakan bantuan agen. Apabila menggunakan agen dari Indonesia, biaya yang perlu dikeluarkan sekitar Rp25,000,000-50,000,000 belum termasuk biaya tiket pesawat, visa, terjemahan dokumen dan lainnya.
Sedangkan jika menggunakan agen dari Jerman, biaya yang dikenakan biasanya sebesar €700 dengan rincian biaya dasar, Anerkennung, dan terjemahan dokumen. Pada umumnya, agen-agen ini juga memberikan opsi cicilan atau menggunakan sistem pemotongan gaji untuk biaya agen.
Langkah-langkah Umum untuk Mendaftar Program Ausbildung:
Kursus bahasa Jerman intensif. Durasi kursus antara 6-12 dengan target minimal mencapai level B1 / B2.
Ujian bahasa Jerman. Minimal level B1 untuk proses pengajuan visa, dan bisa dilakukan di institusi seperti Goethe-Institut di Indonesia.
Mencari Lowongan Ausbildung. Terdapat beberapa laman portal yang dapat digunakan untuk mencari lowongan Ausbildung di internet:
Portal Khusus Ausbildung: Ausbildung.de, Azubi.de, Azubiyo.de, aubi-plus.de, dan Dentalvermittung.de.
Bursa Kerja Online: LinkedIn, StepStone, Indeed, Monster.de.
Berkas-berkas yang Perlu Disiapkan
CV (Curriculum Vitae): buat CV yang ringkas dan relevan dalam bahasa Jerman.
Surat Lamaran (Motivationsschreiben): jelaskan minat dan alasan melamar posisi tersebut.
Sertifikat Pendidikan Terakhir: lampirkan salinan ijazah dan transkrip nilai yang telah diterjemahkan oleh penerjemah tersumpah yang diakui kedutaan.
Sertifikat Bahasa yang Masih Berlaku: lampirkan sertifikat kemampuan bahasa Jerman (minimal B1).
Unggah Berkas Pendaftaran
Siapkan berkas-berkas yang diperlukan dalam format PDF
Kirimkan lamaran melalui email atau sistem aplikasi daring perusahaan
Pastikan mengikuti instruksi di setipa pendaftaran dan perhatikan jadwal pengumuman penerimaan
Tahapan Seleksi
Seleksi Awal: pemeriksaan berkas lamaran oleh perusahaan
Wawancara Telepon/Video: apabila lolos seleksi berkas, pendaftar akan diundang untuk wawancara awal bersama perusahaan agar dapat mengenal kandidat lebih baik. Siapkan jawaban dari beberapa pertanyaan yang mungkin ditanyakan seperti perkenalan diri, motivasi diri, keunggulan diri, dan pengalaman pribadi. Pastikan bersikap percaya diri dan antusias dalam menjawab pertanyaan wawancara.
Tes Tertulis atau Praktek: beberapa bidang memerlukan tes tambahan untuk mengetahui kemampuan dasar pendaftar
Pengumuman: apabila lolos seluruh tahapan seleksi, maka calon peserta Ausbildung akan dihubungi perusahaan dan diarahkan untuk memulai proses tandatangan kontrak kerja. Kontrak kerja biasanya terdiri dari 20 halaman, mencakup kewajiban dan hak penerima dan pemberi kerja, asuransi, dan penjanjian kerahasiaan data.
Mempersiapkan Berkas Pengajuan Visa
Mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan, termasuk proses legalisir dan penerjemahan melalui penerjemah tersumpah.
Dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk pengajuan visa termasuk:
Mengisi formulir Permohonan di link berikut: https://videx.diplo.de/videx/visum-erfassung/videx-langfristiger-aufenthalt dan formulir kesediaan dikontak melalui E-Mail: https://jakarta.diplo.de/blob/2478714/f59a594ef87490166b28ec95d5c49da2/einverstaendniserklaerung---kontaktaufnahme-per-e-mail-data.pdf
Pasfoto Biometris Terbaru, sesuai ketentuan yang bisa dicek di: https://jakarta.diplo.de/blob/1807774/a38f9a5a6b8baaa22100b2bd3946d100/fotomustertafel-data.pdf
Paspor, dengan 3 halaman yang masih kosong kosong dan minimal masa berlaku selama 15 bulan ke depan
Fotokopi halaman informasi pribadi dalam Paspor (bagian yang berisi nama, no paspor, tempat & tanggal lahir, serta masa berlaku paspor)
Surat Penerimaan/Kontrak Kerja yang sudah ditandatangani perusahaan di Jerman menggunakan Bahasa Jerman (pengakuan IHK-/Handwerkskammer)
Surat Motivasi dan Resume (CV)
Rencana Pendidikan atau Berufschule: pernyataan ini akan diberikan dan didaftarkan oleh pemberi kerja sehingga tidak perlu mendaftar sendiri ke pemerintah Jerman
Sertifikat bahasa Jerman setara minimal B1 dan tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal dikeluarkan
Bukti asuransi Kesehatan yang berlaku di Jerman (“Incoming-Krakenversicherung”)
Bukti Kualifikasi: seperti diploma, ijazah, bukti pengalaman kerja beserta terjemahannya dalam bahasa Jerman atau Inggris. Untuk ijazah dari Indonesia, diperlukan juga proses legalisasi resmi atau Apostille lewat website Kemenkumham: https://apostille.ahu.go.id/
Bukti Kemampuan Finansial dapat dinyatakan dengan minimal gaji Ausbildung yaitu sebesar €771 netto atau €927 bruto per bulan untuk tahun pertama
Membuat janji temu untuk pengajuan visa di website Kedutaan Besar Jerman di Jakarta.
Link: https://jakarta.diplo.de/id-id/service/rk-terminbuchung/1687542
Permohonan visa studi hanya bisa dilakukan di Kedutaan Besar Jerman di Jakarta, dan tidak dapat dilakukan di Konsul Kehormatan Jerman di Indonesia, ataupun di kantor VFS Global.
Menghadiri janji temu di Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Biaya visa sebesar €75 dapat dibayarkan secara tunai dalam mata uang Rupiah. Pastikan untuk membawa serta seluruh dokumen yang diperlukan, baik asli maupun fotokopi yang sudah dilegalisir, karena apabila dokumen tidak lengkap, maka permohonan akan ditolak dan harus membuat janji temu lagi. Juga disarankan untuk mempersiapkan dokumen pendukung dan juga mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan dari petugas konsuler seputar tentang program studi dan tujuan studi di Jerman.
Menunggu keputusan dan mengambil Visa
Proses pengerjaan visa membutuhkan waktu sampai dengan 12 minggu, dalam kasus-kasus tertentu bisa juga lebih lama (terutama, apabila dibutuhkan persetujuan dari instansi pemerintah untuk orang asing (Ausländerbehörde) atau dari agensi ketenagakerjaan di Jerman (Bundesagentur für Arbeit).
Pembelian tiket pesawat dan persiapan keberangkatan
Mengatur segala keperluan terakhir termasuk pembelian tiket pesawat sebelum berangkat ke Jerman.
Tips Sukses Mengikuti Program Ausbildung
Kemampuan Bahasa: meskipun sertifikasi B1 adalah syarat minimal, kemampuan bahasa Jerman yang lebih tinggi akan sangat membantu dalam berkomunikasi sehari-hari dan memahami istilah teknis di tempat kerja. Hal ini dapat dibantu dengan memperbanyak latihan dengan cara mengunduh aplikasi bahasa dan berkomunikasi dengan native speaker untuk mempertajam kemampuan.
Adaptasi dan Komunikasi: dalam program ini, kalian akan sering berpindah divisi setiap beberapa bulan, yang berarti harus selalu siap berurusan dengan rekan kerja baru dan sistem kerja yang berbeda. Sehingga jangan ragu untuk bertanya jika ada yang tidak dipahami dan berani mengeluarkan pendapat. Penting juga untuk menjaga jam kerja supaya tidak berlebihan dan selalu tunjukan antusiasme dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
Motivasi dan Evaluasi Diri: miliki daya juang yang tinggi dan terus motivasi diri sendiri. Konsentrasi penuh saat bekerja dan menerima kegagalan sebagai bagian dari proses belajar. Catat progres kerja individu dan evaluasi mana kemampuan yang sudah dikuasai dan bagian mana yang perlu ditingkatkan.
Jaga Absensi Kehadiran dan Manfaatkan Fasilitas: sangat penting untuk selalu hadir di hari kerja dan belajar, terutama saat masa percobaan yaitu 4 bulan pertama. Terlebih penting, jangan menyimpan masalah sendirian. Konsultasikan masalah ke kelompok/organisasi yang disediakan oleh pihak sekolah atau perusahaan.
Tantangan dalam Mengikuti Program Ausbildung
Kendala Bahasa: banyak istilah yang tidak dipelajari saat kursus bahasa Jerman, terutama dalam bidang medis dan teknik. Kecepatan bicara native speaker bisa sulit dipahami di awal-awal masa bekerja. Selain itu, dialek lokal juga bisa menjadi tantangan tersendiri saat menjalani program ini.
Perbedaan Budaya: di Jerman, terdapat perbedaan budaya kerja, yaitu semua orang diperlakukan setara dan mereka cenderung to the point. Tidak hanya itu, sistem kerja yang cepat dan efisien menuntut peserta Ausbildung ntuk bisa mengikuti tempo yang ada.
Peluang untuk Tinggal di Jerman Setelah Menyelesaikan Program Ausbildung
Bekerja sebagai Fachkraft: setelah menyelesaikan program Ausbildung, kalian dapat bekerja sebagai Fachkraft dengan gaji yang kompetitif. Perusahaan tempat kalian menjalani Ausbildung biasanya menawarkan posisi pekerjaan permanen setelah lulus.
Melanjutkan Pendidikan: peseta Ausbildung dapat melanjutkan studi ke jenjang S1, S2, atau mengikuti program Weiterbildung. Banyak program lanjutan yang gratis dan setiap kelulusan dapat meningkatkan gaji.
Izin Tinggal Permanen: setelah bekerja selama 5 tahun (termasuk masa Ausbildung) di Jerman peseta Ausbildung dapat mengajukan izin tinggal permanen di Jerman. Hal ini memungkinkan untuk tinggal dan bekerja tanpa batasan waktu serta memberi hak untuk bekerja di negara-negara Uni Eropa.
Pengalaman Peserta Ausbildung A
Setelah saya menyelesaikan program WHV di Australia, saya mulai berpikir untuk menetap di suatu negara di mana saya bisa mendapatkan Permanent Residency (PR). Saya menyadari bahwa tidak akan mudah mendapatkan PR di Australia. Oleh karena itu, saya melakukan riset dan menemukan beberapa negara yang mungkin bisa menjadi tujuan saya. Negara-negara tersebut adalah Kanada, Jerman, dan Selandia Baru. Satu-satunya negara yang tidak membutuhkan modal besar untuk biaya sekolah adalah Jerman. Itulah alasan utama mengapa saya memilih program Ausbildung, yakni untuk menetap secara permanen di Jerman.
Persiapan yang diperlukan untuk mendaftar program ini hanyalah satu: bahasa Jerman. Harus diakui bahwa bahasa Jerman sangat sulit dipelajari, tapi beruntungnya saya cukup cepat dalam mempelajari bahasa dan memiliki kemampuan linguistik yang baik. Hanya dalam empat bulan, saya sudah menguasai bahasa Jerman level B1. Kemudian, saya langsung melamar pekerjaan secara mandiri (tanpa agen). Saya mendapatkan kontrak kerja dari sebuah hotel di Grasellenbach. Sekarang saya sudah menjalani Ausbildung Fachkraft für Gastronomie selama dua tahun, yaitu bidang Restaurant Service. Bulan depan, saya akan menjalani ujian akhir dan mendapatkan sertifikat kelulusan. Sebelum kontrak saya berakhir, saya juga sudah mendapatkan kontrak kerja baru sebagai pegawai tetap di restoran lain mulai Juli 2024.
Meskipun gaji Ausbildung terbilang kecil, pada tahun pertama saya bisa menabung hingga 100 juta rupiah. Tipsnya adalah cari perusahaan yang ada di desa, bukan di kota besar. Ketika kita tinggal di desa, kemungkinan besar perusahaan akan memberikan akomodasi secara gratis.
Tips selanjutnya adalah menguasai bahasa! Bahasa Jerman adalah kunci kesuksesan kita di sini. Saya bisa mendapatkan kontrak kerja dengan cukup mudah karena bahasa Jerman saya bagus. Semakin pandai dalam berbahasa Jerman, semakin besar peluang untuk diterima dan mendapatkan gaji yang lebih besar.
Kalau saya bisa menambahkan lagi, pilih perusahaan yang tidak terlalu banyak pekerja Indonesia. Kebetulan di perusahaan tempat saya bekerja, semua pekerjanya adalah orang Jerman lokal dan tidak ada orang Indonesia sama sekali. Hal ini membuat saya lebih cepat belajar Bahasa Jerman, karena mau tidak mau saya harus berkomunikasi dengan penutur asli Jerman setiap hari. Jika terlalu banyak orang Indonesia di satu tempat, kemungkinan besar kita akan selalu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia.
Pengalaman Peserta Ausbildung B
“The path might walk slowly, but nothing beats those who never give up!”
Pada tahun 2013, saya mengikuti program pertukaran mahasiswa di NRW, Jerman selama satu semester. Bagi saya, itu adalah pengalaman belajar paling menyenangkan dalam hidup saya. Saya langsung merasa bahwa Jerman menawarkan kehidupan yang saya impikan, dan seperti rumah sendiri. Sepulangnya ke Indonesia, saya tidak bisa berhenti memikirkan untuk kembali ke Jerman. Namun, saya belum menemukan jalan untuk kembali.
Tujuh tahun berselang, yakni 2020, saya resign dari pekerjaan saya karena kesulitan masa pandemi. Saya pun mulai giat kembali mencari cara untuk pindah ke Jerman. Awalnya, saya ingin bekerja di bidang yang sesuai dengan latar belakang pendidikan saya (Komunikasi Media/PR), tetapi ada syarat penyetaraan ijazah yang belum terpenuhi untuk menjadi Fachkraft (pekerja terampil), begitu pula kemampuan bahasa yang masih terbatas.
Penelusuran ke berbagai kanal media sosial dan Google berlanjut, dan sebuah program yang mencuri perhatian saya adalah Ausbildung, karena tidak ada batasan usia untuk mengikutinya dan mendapatkan gaji. Jadi, walaupun belum menjadi Fachkraft, saya tetap bisa merasakan atmosfer kerja di Jerman. Selain itu, tidak ada beban harus memiliki sejumlah dana tertentu di akun bank. Program ini sangat efektif untuk kemampuan finansial saya.
Langkah pertama yang saya ambil adalah kursus intensif bahasa Jerman selama tiga bulan (level A1, A2, B1). Sayangnya, kursus intensif ini tidak bisa diandalkan sepenuhnya untuk lulus ujian sertifikasi di Goethe Institute (saya gagal dua kali pada modul Hören/Listening). Biaya ujian per modul atau setiap pengulangan adalah €60. Sejak kegagalan pertama, saya berlatih sendiri mendengarkan video di YouTube setiap hari, mulai bangun tidur hingga tidur lagi.
Tahap berikutnya adalah membuat CV dan surat motivasi. Tiada hari tanpa mencari lowongan kerja di internet. Berdasarkan penelusuran, jurusan gastronomi, perhotelan, dan medis merupakan peluang besar bagi warga negara asing yang ingin mengikuti Ausbildung. Awalnya, saya melamar di jurusan perhotelan karena masih relevan dengan minat saya di bidang sosial. Namun, baru direspon berbulan-bulan kemudian oleh pihak hotel yang saya lamar, dan tidak mendapatkan hasil positif. Walaupun kecewa, saya tidak putus asa mencari peruntungan lain dan keluar dari zona nyaman, yakni membuat surat motivasi bertema “Asisten Dokter Gigi“. Kurang dari 24 jam, lamaran yang saya kirim mendapat respon berupa 12 undangan wawancara dari klinik dokter gigi di berbagai kota di Jerman.
Seorang dokter gigi mengirimkan email, mengajak untuk wawancara via WhatsApp. Dengan nada penuh toleransi, ia mencampur wawancara dengan bahasa Inggris agar percakapan kami semakin lancar. Sangat singkat, ia hanya menanyakan alasan saya memilih program ini dan menunjukkan isi klinik. Wawancara diakhiri dengan pernyataan bahwa saya diterima bekerja di kliniknya. Seketika, saya teringat kutipan dari penulis terkenal Paulo Coelho, “When you really want something, all the universe conspires in helping you to achieve it.”
Sebetulnya, Ausbildung adalah program “batu loncatan” saya agar dapat menetap di Jerman dan kemudian memilih karier yang sesuai dengan minat saya nantinya. Meski demikian, hampir dua tahun menjalani peran sebagai pekerja medis, saya sangat menikmati dan ingin terus melayani pasien dengan sepenuh hati hingga hari kelulusan. Berkat program ini, saya menemukan jalan untuk kembali ke Jerman di usia 30 tahun.
Catatan moral: Jika tidak berhasil pada satu bidang, keluar dari zona nyaman dan ambil peluang di bidang lain yang nampaknya sangat jauh dari perkiraan kita. Karena dalam hidup ini, ada kalanya kita harus terus mencoba.
Memutuskan untuk mengambil Ausbildung jurusan Dental Assistant tentu saja bukanlah hal yang mudah awalnya, dan tidak sepenuhnya sesuai dengan minat saya. Namun, belajar adalah komitmen seumur hidup. Saya yakin, Ausbildung merupakan jalan yang tepat bagi saya untuk mempersiapkan diri.
Pengalaman Peserta Ausbildung C
Sebenarnya, awalnya saya tidak tertarik dengan program ini. Saya ingin berkuliah di Jerman, tetapi karena kendala finansial, saya mencoba program ini sebagai batu loncatan. Ternyata, saya sangat puas dan senang menjalaninya. Selain itu, gaji dari Ausbildung dapat ditabung dan membantu meringankan beban orang tua.
Hal utama yang saya persiapkan adalah kemampuan bahasa Jerman. Saya mulai belajar bahasa Jerman saat kelas 10 SMA selama tiga tahun dengan kelas ekstensif. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat B2 adalah minimal satu tahun jika mengambil kelas intensif. Sambil mengikuti les bahasa, saya juga mulai mencari informasi sebanyak mungkin di internet. Bergabung dengan grup-grup WhatsApp atau Facebook sesama pencari Ausbildung juga dapat menambah pengetahuan, menjaga motivasi, dan memungkinkan kita saling bertukar informasi serta solusi atas masalah yang dihadapi.
Selain itu, tips berguna lainnya adalah memiliki tekad yang kuat. Tinggal sendirian di negara asing dengan budaya yang jauh berbeda merupakan tantangan berat. Ditambah lagi dengan kelelahan dari pekerjaan, atau saat kita sakit, terkadang membuat kita ingin menyerah. Namun, jika kita fokus pada tujuan, semuanya akan berhasil kita lalui. Tips lainnya adalah menjadi terbuka, jangan mengukur segala sesuatunya dari tolak ukur adat dan kebiasaan yang kita ketahui. Selalu ingin tahu dan belajar dapat membuat pengalaman Ausbildung menjadi lebih menyenangkan.
17.1 Biaya Hidup Sebulan
Mengikuti program Au Pair, FSJ/BFD, atau Ausbildung di Jerman memberikan berbagai pengalaman berharga, namun juga penting untuk memahami gambaran pengeluaran bulanan dan fasilitas yang diperoleh. Secara umum, setiap program memberikan “uang saku” sebagai imbalan kerja di setiap bulannya. Fasilitas yang didapatkan berbeda-beda, namun seringkali makanan dan asuransi sudah ditanggung oleh pihak yang menaungi para peserta program-program ini. Mengetahui estimasi pengeluaran dan fasilitas ini membantu dalam perencanaan keuangan selama berada di Jerman.
17.2 Hal-hal Penting yang Harus Diperhatikan di Jerman
Sebagai peserta Au Pair, FSJ/BFD, dan Ausbildung di Jerman, ada beberapa hal penting yang perlu diketahui saat pertama kali datang, tinggal, dan beradaptasi:
Memberi kabar ke keluarga dan teman, untuk memberitahukan bahwa kamu telah tiba dengan selamat di Jerman.
Melanjutkan perjalanan ke daerah lokasi penempatan: setelah tiba di Jerman dan melalui proses imigrasi di bandara, segera bertanya ke petugas bandara untuk sarana transportasi menuju stasiun utama (Hauptbahnhof) terdekat dari bandara. Biasanya pihak bandara menyediakan sarana transportasi ini. Setelah tiba di stasiun utama, segera beli tiket menuju kota tujuan. Kalian dapat mengunduh aplikasi DB Navigator untuk melihat jadwal keberangkatan kereta dan transportasi umum setempat
Menyelesaikan urusan akomodasi. Pastikan untuk membaca kontrak sewa secara jelas dan mengerti semua ketentuannya apabila menyewa akomodasi mandiri. Jika tinggal di akomodasi yang sudah disediakan, ikuti prosedur check-in yang ditentukan.
Melakukan registrasi di balai kota tempat tinggal setempat (Rathaus / Anmeldeamt) setelah mendapatkan tempat tinggal permanen di Jerman. Registrasi ini sangat penting, karena tanpa registrasi, kalian tidak dapat membuat akun Bank Jerman yang sangat penting untuk proses pembayaran upah atau gaji di setiap bulannya.
Pendaftaran asuransi kesehatan. Biasanya asuransi sudah ditanggung oleh pemberi pekerjaan atau organisasi yang menaungi. Namun, apabila belum, kalian dapat mendaftar di asuransi kesehatan milih pemerintah, seperti AOK, TK, DAK, atau asuransi milik swasta seperti Hanse Merkur Care Concept dan Mawista. Tidak terlalu banyak perbedaan untuk asuransi milik pemerintah, karena standar coverage telah ditentukan sebelumnya.
Pembukaan rekening bank. Banyak bank di Jerman seperti Deutsche Bank, Postbank, dan Commerzbank yang menawarkan akun khusus untuk mahasiswa internasional. Proses pembukaan membutuhkan paspor dan bukti registrasi di balai kota yang mencantumkan alamat tempat tinggal pemohon.
Membeli barang kebutuhan awal. Beli barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti perlengkapan tidur, alat makan, dan bahan makanan awal di toko-toko lokal.
Mendaftar akses telefon dan internet. Pilih penyedia layanan seluler dan internet yang menawarkan paket telefon dan data yang sesuai dengan kebutuhan.
Mengenal lingkungan sekitar. Penting untuk membiasakan diri dengan lingkungan sekitar tempat tinggal, dan langsung mencari tahu rute-rute untuk pergi ke kampus dan transportasi publik terdekat. Ingat nomor-nomor darurat, seperti 112 untuk ambulans & pemadam kebakaran dan 110 untuk polisi. Perhatikan barang bawaan Anda, hati-hati terhadap pencopet, terutama saat bepergian sendirian dan menggunakan ATM.
Mempelajari budaya lokal. Penting untuk mempelajari adat dan etiket Jerman untuk menghindari kesalahpahaman budaya. Misalnya, penting untuk mengantri dengan tertib dan datang tepat waktu.
Selain itu, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan di minggu-minggu pertama di Jerman:
Mengajukan ijin tinggal (Aufenthaltserlaubnis). Buat janji di kantor imigrasi setempat (Ausländerbehörde) untuk mengajukan izin tinggal. Bawa serta dokumen yang diperlukan seperti: paspor, visa pelajar, foto paspor, sertifikat pendaftaran di balai kota (Meldebescheinigung), surat kontrak kerja, bukti asuransi kesehatan, dan formulir aplikasi izin tinggal.
Identifikationsnummer / Nomor ID adalah nomor unik 11-digit yang diberikan kepada setiap penduduk yang terdaftar di Jerman. Nomor ini digunakan untuk tujuan perpajakan dan tetap berlaku seumur hidup, bahkan jika seseorang pindah tempat tinggal di dalam atau keluar dari Jerman. Nomor ini digunakan untuk tujuan perpajakan dan administrasi oleh kantor pajak (Finanzamt). Identifikationsnummer akan dikirimkan secara otomatis di alamat rumah yang baru, setelah melakukan registrasi di balai kota. Disarankan untuk selalu menyimpan baik-baik Identifikationsnummer, dan juga mencatat 11-digit nomor di tempat lainnya, misal di HP.
Rundfunkbeitrag adalah biaya wajib yang dikenakan pada setiap rumah tangga di Jerman untuk mendukung penyiaran publik seperti ARD, ZDF, dan Deutschlandradio. Biaya ini tidak tergantung pada apakah seseorang memiliki atau menggunakan perangkat TV, radio, atau internet, dan digunakan untuk memastikan bahwa penyiaran publik dapat terus menyediakan konten berkualitas tinggi yang bebas dari pengaruh komersial dan politik. Ketika kita mendaftarkan alamat baru di balai kota, maka secara otomatis akan mendapatkan surat tagihan untuk membayar Rundfunkbeitrag, sebesar €55,08 per 3 bulan.
Tagihan Rundfunkbeitrag dihitung per apartment, sehingga ketika tinggal di shared apartment / WG, maka cukup 1 orang saja di apartment itu yang membayar, dan yang lainnya bisa mengirimkan surat pemberitahuan yang menjelaskan tentang kondisi ini. Akan tetapi bila tinggal di one-room apartment, maka diharuskan menanggung tagihan Rundfunkbeitrag secara penuh.
Lapor Diri ke KBRI / KJRI terdekat. Penting untuk melaporkan diri ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) atau Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) terdekat sebagai Au Pair, peserta FSJ/BFD, atau Ausbildung di luar negeri. Beberapa kegunaannya termasuk mendapatkan perlindungan dan bantuan konsuler, kemudahan dalam proses perpanjangan atau penggantian dokumen penting seperti paspor, dan memastikan partisipasi dalam pemilihan umum.
17.3 Tips Membeli Barang dan Servis untuk Kebutuhan Sehari-hari
Rekening bank
Membuka rekening bank di Jerman dapat melalui bank konvensional maupun digital.
Bank konvensional: Deutsche Bank, Commerzbank, Postbank
Proses pendaftaran di bank konvensional hanya bisa dilakukan apabila sudah mendaftarkan diri di balai kota dan memiliki alamat tinggal permanen. Proses pembukaan akun bisa dilakukan dengan mendatangi kantor cabang bank terdekat atau juga melalui online. Setelah pembukaan rekening disetujui, kartu debit, dan PIN akan dikirim melalui surat pos ke alamat tempat tinggal. Seluruh proses biasanya memakan waktu sekitar seminggu. Bank-bank konvensional seperti Deutsche Bank, Commerzbank, dan Postbank direkomendasikan karenam memiliki jaringan kantor cabang yang luas, dan memiliki rekening khusus mahasiswa internasional yang bebas biaya.
Bank digital: Revolut, Wise, N26
Proses pendaftaran melalui bank digital lebih cepat, karena tidak harus langsung memberikan alamat tempat tinggal tetap untuk proses validasi. Selain itu, proses buka akun rekening bisa dilakukan menggunakan kartu virtual tanpa perlu menggunakan kartu debit fisik.
Kartu transportasi publik
Beberapa organisasi yang menaungi menanggung biaya transportasi untuk bermobilitas dari akomodasi ke tempat bekerja. Namun pada kasus Ausbildung, peserta dapat menikmati harga khusus dalam menggunakan transportasi publik lokal di kota atau provinsi daerah domisili, baik dengan bus ataupun kereta.
Untuk bepergian antar kota dan provinsi menggunakan kereta api regional, maka disarankan untuk membeli Deutschland-Ticket dari DB Bahn (perusahaan operator kereta api di Jerman) seharga €49 per bulan. Deutschland-Ticket ini mengcover hampir semua jenis transportasi umum di Jerman, kecuali untuk kereta cepat dan beberapa pengecualian lainya.
Provider komunikasi dan internet
Di Jerman, terdapat berbagai jenis penyedia layanan seluler dan internet yang menawarkan berbagai paket dan layananan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi pelanggan dengan harga yang berbeda-beda.
Secara garis besar, provider komunikasi dan internet di Jerman dapat dibagi menjadi beberapa kategori:
Kualitas paling bagus tetapi harga mahal: Deutsche Telekom
Kualitas bagus, harga masih cukup mahal: Vodafone, O2, 1und1
Kualitas cukup bagus, harga lebih murah: Blau, Winsim, Otelo, Congstar
Terdapat juga opsi pra-bayar dengan pembelian kartu perdana yang biasanya dapat dibeli di supermarket, seperti Aldi Talk dan Lidl Connect.
Belanja kebutuhan sehari-hari
Di Jerman ada banyak pilihan tempat untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, mulai dari supermarket besar hingga toko lokal dan pasar. Beberapa contohnya termasuk:
Supermarket besar seperti Kaufland, Rewe dan Edeka, yang menyediakan banyak pilihan produk mulai dari bahan makanan hingga produk rumah tangga.
Supermarket diskon seperti Aldi, Lidl, Penny, yang menawarkan berbagai produk dengan harga terjangkau, sering kali dengan merek mereka sendiri.
Toko kesehatan dan kecantikan, seperti Drogerie Market (DM) yang merupakan jaringan toko kesehatan dan kecantikan yang menyediakan berbagai produk perawatan kesehatan, kecantikan, kebersihan, dan kebutuhan sehari-hari.
Pasar tradisional dan pasar lokal yang menjual produk langsung dari petani lokal, termasuk buah, sayuran, daging, keju, dan produk artisan, dan seringkali diadakan secara mingguan.
Pakaian, termasuk untuk musim dingin
Untuk pakaian, terdapat banyak brand-brand fashion yang tersedia di Jerman, yang juga menjual pakaian hangat untuk musing dingin, baik di toko retailnya, maupun secara online lewat website.
Beberapa contohnya termasuk:
Retailer global: Zara, H&M, Uniqlo
Retailer diskon: Primark, C&A
Sports & lifestyle: adidas, Nike, Puma, Lululemon
dan masih banyak opsi lainnya
Disarankan untuk membeli pakaian ketika pada saat sedang ada diskon besar, misal pada Black Friday pada akhir bulan November dan diskon Natal di akhir tahun. Selain itu, bagi yang ingin lebih menghemat, seringkali terdapat vintage atau thrift stores di berbagai kota di Jerman menjual pakaian bekas layak pakai dengan harga yang lebih terjangkau oleh kantong pelajar.
Alat-alat elektronik
Untuk membeli alat elektronik di Jerman dapat dilakukan baik di toko fisik maupun online. Untuk toko fisik, disarankan untuk membeli di toko-toko besar seperti Saturn dan MediaMarkt, untuk layanan purna jual yang baik. Untuk toko online, disarankan menggunakan Amazon yang menawarkan berbagai macam produk elektronik dengan pilihan yang sangat luas dan sering kali dengan harga yang kompetitif. Juga disarankan untuk membeli alat elektronik di saat periode promo khusus seperti Black Friday atau Cyber Monday.
17.4 Aplikasi dan Platform yang Dianjurkan untuk Dipakai di Jerman
Ketika tinggal di Jerman ada beberapa aplikasi dan platform yang sangat dianjurkan untuk memudahkan kehidupan sehari-hari. Menggunakan aplikasi-aplikasi ini dapat membantu beradaptasi lebih cepat, menghemat waktu, dan membuat pengalaman tinggal di Jerman menjadi lebih nyaman dan efisien.
DB Navigator
Aplikasi resmi Deutsche Bahn yang memungkinkan pengguna untuk merencanakan perjalanan dengan kereta api dan bus di Jerman dan sekitarnya. Aplikasi ini menyediakan informasi tentang jadwal bus, kereta, pembelian tiket, dan pembaruan mengenai keterlambatan atau perubahan rute.
Flixbus
Aplikasi transportasi bus yang menyediakan servis transport antar kota atau negara dengan harga yang terjangkau. Flixbus menawarkan alternatif transportasi dengan harga yang lebih murah dibanding menggunakan kereta api yang seringkali lebih mahal.
Ebay Kleinanzeigen
Platform online untuk membeli dan menjual barang bekas atau baru secara lokal. Mirip dengan Craigslist di Amerika Serikat, Ebay Kleinanzeigen memungkinkan pengguna untuk memposting iklan gratis dan berinteraksi dengan penjual atau pembeli potensial di area sekitar mereka tinggal.
Amazon
Amazon merupakan platform e-commerce global yang menawarkan berbagai macam produk di Jerman, mulai dari elektronik hingga pakaian dan bahan makanan. Aplikasi Amazon menyediakan fitur pencarian yang canggih, rekomendasi produk yang dipersonalisasi, dan opsi Prime untuk pengiriman cepat. Pengguna juga dapat mengakses ulasan produk dari pembeli lain untuk membantu dalam pengambilan keputusan pembelian.
Lieferando
Platform pemesanan makanan online yang populer di Jerman. Pengguna dapat memesan makanan dari berbagai restoran dan layanan pengiriman makanan akan mengantarkan pesanan mereka langsung ke rumah atau kantor.
Too Good to Go
Aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk membeli makanan sisa dari restoran, kafe, atau toko makanan dengan harga diskon. Tujuan aplikasi ini adalah mengurangi pemborosan makanan dengan memberikan kesempatan bagi orang untuk membeli makanan yang masih layak konsumsi namun akan dibuang.
Aplikasi keuangan
Paypal: e-wallet untuk berbelanja online dan transfer uang antar teman
Wise: mengirim dan menerima uang secara global dengan biaya yang lebih murah dari transfer bank internasional
Aplikasi bank masing-masing: Deutsche Bank, Postbank, Commerzbank
Tax Return: Wundertax, Taxfix, Steuerbot adalah aplikasi yang dapat membantu melakukan tax return / Steuererklärung ke Finanzamt yang cukup user friendly.
17.5 Berinteraksi dengan Sesama Orang Indonesia
Saat berada di Jerman, berinteraksi dengan sesama orang Indonesia bukan hanya menjadi ajang berkumpul, tetapi juga sebagai kesempatan untuk saling berbagi informasi dan dukungan selama tinggal di sana.
Untuk warga Indonesia di Jerman, berikut beberapa organisasi dan komunitas yang dapat diikuti:
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman
PPI Jerman adalah organisasi yang menaungi pelajar Indonesia di Jerman. Berbagai acara bermanfaat seringkali diadakan oleh PPI seperti seminar, workshop, dan kegiatan sosial. Informasi lebih lanjut bisa diakses melalui situs web resmi PPI di Instagram @ppijerman
Komunitas di Media Sosial dan Forum Online
Platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp sering digunakan oleh komunitas Indonesia di Jerman untuk berbagi informasi dan berdiskusi. Seperti grup Facebook “Masyarakat Indonesia di Jerman”
Komunitas Muslim
Untuk yang beragama Islam, terdapat masjid Indonesia di Jerman, tepatnya di Kota Frankfurt (https://www.masjidindonesia.de/). Selain itu terdepat juga organisasi Indonesia Islamic Center Hamburg (https://iicev-hamburg.de/) dan Forum Komunikasi Masyarakat Muslim Indonesia di Jerman / FORKOM Jerman (https://www.forkom-jerman.org/).
Komunitas Agama Katolik
Bagi yang beragama Katolik, terdapat Keluarga Mahasiswa Katolik Indonesia (IG @kmkijerman) di Jerman sering mengadakan kegiatan kebersamaan seperti ibadah bersama.
Komunitas Agama Kristen
Untuk warga Indonesia bergama Kristen, terdapat beberapa gereja Indonesia di Jerman, misalnya gereja Misi Indonesia di Frankfurt (https://www.gereja-misi-indonesia.org/), Gereja FeG Maranatha Hamburg (https://feg-maranatha.de/), gereja Bethel Indonesia Mannheim (IG: @gbi_mannheim), dan masih ada beberapa lainnya.